Minggu, 10 Oktober 2010

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Dari penjelasan tentang definisi sistem akuntansi maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

dari sistem akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang

membutuhkan informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem akuntansi

adalah sistem informasi, atau salah satu subset/subsistem dari suatu sistem informasi organisasi.

Menurut buku terjemahan Hall (2001, h.18), “Pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi

adalah:

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu

organisasi/ perusahaan, karena manajemen bertanggungjawab untuk

menginfomasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi

memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan

tanggung jawab pengambilan keputusan.

c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi

membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.”

Menurut Mulyadi (1993, h.19-20), sistem informasi akuntansi memiliki empat tujuan

dalam penyusunannya, yaitu :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik

mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

23

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk

memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan

kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Dari tujuan dan karakteristik sistem akuntansi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa tujuan dan karakteristik sistem akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data

transaksi keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi kebutuhan

pemakainya (accounting information users).

Sistem informasi akuntansi juga mengalami perkembangan-perkembangan, mulai dari

konsep double entry book keeping system yang diperkenalkan oleh Lucas Paciolo pada abad ke-

17, sampai saat ini sebagai sistem berbasis komputer, bahkan kini menjadi bagian integral dari

keseluruan sistem terpadu yang disebut enterprise information system. Faktor-faktor yang

mendorong perkembangan sistem informasi akuntansi sampai dalam bentuknya

sekarang ini antara lain adalah sebagai berikut:

Perkembangan sistem pengolahan data dan peralatannya yang memungkinkan sistem

informasi akuntansi tidak hanya mampu menyajikan laporan akuntansi keuangan,

melainkan juga berbagai informasi akuntansi manajemen dan bahkan laporan-laporan non-

keuangan yang sangat penting bagi dukungan pengendalian organisasi.

Meningkatnya kompleksitas operasional perusahaan menyebabkan sistem informasi

(khususnya informasi akuntansi menjadi makin penting sebagai alat bantu manajemen).

Meningkatnya kompleksitas organisasi, multinasional, konglomerasi dan organisasi maya

(virtual organization), menyebabkan perlunya perhatian dan kesungguhan untuk

membangun, mengelola dan memberdayakan sistem informasi akuntansi menjadi makin

meningkat.

“Tempo” kegiatan, speed, dan tingkat toleransi pelayanan makin rendah, artinya suatu

kesalahan pengambilan keputusan dapat langsung mempunyai damapak yang relatif cukup

besar. Karena itu peranan sistem informasi akuntansi dalam menyediakan bahan untuk

proses pengambilan keputusan makin penting.

Terjadinya globalisasi kegiatan dan makin perlunya sistem informasi akuntansi menjadi

media komunikasi bisnis antar lokasi dan antar negara.

Sistem informasi akuntansi makin diperlukan untuk memberikan masukan maupun sebagai

alat pemicu (trigger) bagi pengembangan sistem informasi manajemen fungsional lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar