Menurut Mc Leod (2001, p.7), sistem akuntansi memiliki karakteristik atau ciri-ciri
tertentu dibandingkan dengan sistem informasi yang lain, khususnya sistem informasi
manajemen fungsional (Pemasaran, Produksi, Personalia, Keuangan) dan sistem informasi
ekskutif. Pendapat Mc.Leod yang diterjemahkan secara bebas dengan uraian-uraian penjelasan
oleh penulis, adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas yang diperlukan
Sistem akuntansi merupakan suatu keharusan (is a must) karena para pengelola
(direksi) perusahaan memang diwajibkan oleh stakeholder/ stockholder, yaitu
elemen-elemen lingkungan seperti pemerintah, para pemegang saham dan pemilik
yang menuntut pengelola perusahaan agar melakukan pengolahan data dan
melaporkan hasil pekerjaannya (sebagai pertanggungjawaban, stewardship).
b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar :
Acuan peraturan, sistem dan praktek akuntansi yang diterima umum (general
accepted) pada standar akuntansi keuangan menentukan cara pelaksanaan
pengolahan data akuntansi (record/book-keeping system). Semua organisasi
bisnis/perusahaan dan segala jenis tipe melakukan sistem pembukuan atau
mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama (standar).
c. Menangani data rinci
Data yang diolah SIA adalah data transaksi akuntansi yang bersifat raw data dan
detail (rinci) dari transaction processing system. Data tersebut kemudian diolah
dalam bentuk pemilahan/pengelompokan/ penjumlahan untuk dapat menghasilkan
laporan sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Karena data rinci transaksi
akuntansi kemudian diolah dalam berbagai catatan akuntansi menjadi data yang
sudah diakumulasikan, maka sistem harus memiliki mekanisme untuk menjelaskan
kegiatan perusahaan berdasarkan data secara rinci (raw data) semula, yang disebut
21
dengan istilah jejak audit (audit trail).
d. Berfokus historis
Data yang dikumpulkan dan diolah oleh sistem akuntansi umumnya menjelaskan
apa yang terjadi di masa lampau, yaitu data transaksi akuntansi yang telah terjadi
yang kemudian dilaporkan secara periodik (misalnya laporan bulanan mengenai
kegiatan bulan yang lalu), atau bahkan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas) mengenai kegiatan perusahaan
selama tahun yang lalu (misalnya dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember tahun A, sedangkan laporan keuangan audited lazimnya baru dapat
dihasilkan pada bulan Maret tahun B).
e. Sistem akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi para manajer
perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca
merupakan contohnya. Ditinjau dari sudut pandang akuntansi keuangan (financial
accounting), informasi yang dihasilkan dalam bentuk laporan-laporan akuntansi
merupakan laporan bentuk baku yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh
para pengguna laporan yang relatif ruang lingkupnya terbatas. Laporan dalam
bentuk neraca misalnya, adalah untuk mengetahui kekayaan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu. Sedangkan jika ingin mengetahui penghasilan perusahaan pada
suatu periode tertentu adalah dari laporan laba/rugi. Laporan-laporan tersebut relatif
lebih terbatas kemampuannya untuk mendukung pengambilan keputusan oleh para
manajer.
f. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
Seperti diuraikan di atas, laporan akuntansi keuangan relatif terbatas untuk dapat
mendukung proses pengambilan keputusan oleh para manajer unit fungsional.
Untuk memenuhi kebutuhan para manajer tersebut, dihasilkan laporan akuntansi
manajemen (accounting management). Dengan sistem berbasis komputer, maka
kedua jenis laporan yang bersifat laporan akuntansi keuangan dan laporan akuntansi
manajemen dapat dihasilkan dengan relatif lebih mudah dan lebih terpadu. Jadi jika
SIA dipandang sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan akuntansi
keuangan maka dukungan untuk proses pengambilan keputusan relatif minimal dan
standar. Tetapi jika SIA dipandang sebagai sistem informasi manajemen akuntansi
untuk menghasilkan laporan-laporan untuk berbagai unit fungsional termasuk jenis
laporan yang bersifat what if, maka dukungan SIA juga akan bisa maksimal
sepanjang mengenai data transaksi akuntansi.
Dari butir-butir pendapat Mc.Leod tersebut di atas, dapat ditambahkan karakteristik lain
yang dapat diidentifikasi penulis mengeni SIA, sebagai berikut:
g. Laporan sistem informasi akuntansi (yang dibuat oleh fungsi akuntansi) bersifat
independen terhadap unit fungsional lain.
Sistem akuntansi menghasilkan informasi yang ditinjau dari sudut pandang pucuk
pimpinan perusahaan (top management, direksi) bersifat independen. Yang
dimaksud independen di sini adalah bahwa laporan dari SIA relatif terbebas dari
kepentingan unit fungsional operasional. Misalnya, Bagian Pemasaran akan
cenderung secara subyektif untuk melaporkan nilai penjualan semaksimal mungkin,
karena nilai penjualan yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan atau kinerja
bagian tersebut. Sedangkan laporan tentang nilai penjualan (sales) yang dioleh oleh
fungsi akuntansi akan terbebas dari bias, dan diolah melalui mekanisme sistem
akuntansi dan pengendalian intern yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar